Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga Dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman. Amin…
Akhir penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada mereka, yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah. Amin Yaa Robbal’Alamiin.
Makalah ini sengaja dibuat untuk memenuhi Tugas Mata Pelajaran PENJAS. . Pertama tama kami persembahkan untuk guru kami, Bpk.GALIH ,Sebagai guru sekaligus Pembina dalam membuat makalah ini. Berikutnya, makalah ini kami persembahkan untuk teman teman kami yang sudah mau menyempatkan waktunya untuk membantu pembuatan makalah ini.
Penyusun : Ulumudin
========================================================================
DAFTAR ISI
Halaman judul………………………………………………………………......................0
Kata pengantar…………………………………………………….…………….................1
Persembahan......................................................................................................................1
BAB I Pendahuluan………………………..……………………………………….……3
1.1.latar belakang………………………………………………………………………….3
1.2 rumusan masalah………….…………………………………………………………..3
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………...…3
BAB II Pembahasan ………………..……………………………………………………4
2.1 Sejarah renang………………………………………………………………………....4
2.2 Organisasi FINA ………………………………………………………………..…….5
2.3 Sejarah renang di Indonesia……………………...……………………………………8
2.4 Manfaat renang bagi tubuh…………………………………………………………….9
2.5 Macam-macam gaya renang……………………………………………………...…..10
2.6 Renang gaya Bebas………………………………………………………………..…11
2.7 Renang gaya Dada ……………………………………………………..…………….13
2.8 Renang gaya Punggung ………………………………………………………...……15
2.9 Renang gaya Kupu-Kupu…………………………………………………….....……16
BAB III Penutup ……………………………………………………………...………..19
3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………….....19
3.1 Saran ……………………………………………………………………........………19
3.2. DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
========================================================================
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.
Berenang adalah gerakan sewaktu bergerak di air. Berenang biasanya dilakukan tanpa perlengkapan buatan. Kegiatan ini dapat dimanfaatkan untuk rekreasi dan olahraga. Berenang dipakai sewaktu bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya di air, mencari ikan, mandi, atau melakukan olahraga air.
Berenang untuk keperluan rekreasi dan kompetisi dilakukan di kolam renang. Manusia juga berenang di sungai, danau, dan laut sebagai bentuk rekreasi. Olahraga renang membuat tubuh sehat karena hampir semua otot tubuh dipakai sewaktu berenang.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Bagaimana Sejarah Renang ?
2. Apa yang perlu di peresiapkan dalam olah raga renang ?
3. Bagaimanakah peraturan olah raga renang ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah meliputi beberapa hal diantaranya :
1. Memenuhi Salah satu tugas mata pelajaran Orkes Penjaskes
2. Mengetahui Seluk beluk, sejarah teknik serta perkembangan Olah raga Renang.
3. C. Semoga bermanfaat bagi para pembacanya sebagai tambahan pengetahuan.
========================================================================
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Renang
Renang telah dikenal sejak zaman prasejarah. Dari gambar-gambar yang berasal dari zaman batu diketahui adanya gua-gua bagi para perenang di dekat Wadi Sora sebelah barat daya Mesir. Gambar-gambar yang ada di dalam gua nampak menunjukan gaya dada atau gaya anjing mengayuh, meskipun bisa jadi ia mungkin menunjukan gerakan yang berkaitan dengan prosesi ritual yang artinya tidak ada kaitannya dengan renang.
Gua ini juga digambarkan pada film English Patient Stempel lilin Mesir yang bertanggal antara 4000 dan 9000 tahun SM, menunjukan empat perenang yang diyakini berenang dengan variasi dari gaya bebas. Referensi lain mengenai renang juga ditemukan pada gambar timbul Babylonia dalam lukisan dinding Assyria yang menunjukan variasi dari gaya dada.
Lukisan yang paling terkenal telah ditemukan di padang pasir Kebir dan diperkirakan berasal dari sekitar 4000 tahun SM. Gambar timbul Nagoda juga menunjukan perenang yang berasal dari 3000 tahun SM. Istana Indian Mohenjo Daro dari 2800 tahun sebelum masehi memiliki kolam renang berukuran 30 m x 60 m. Istana Minoan Minos of Knossos di Kreta juga dilengkapi dengan bak mandi. Makam kuno Mesir dari 2000 tahun SM menunjukan variasi dari gaya bebas. Penggambaran perenang juga ditemukan pada Hittites, Minoans, dan Masyarakat Timur Tengah lainnya, orang Inca dalam Rumah Tepantitla di Teotihuacan, dan dalam mozaik di Pompeii.
Ada juga beberapa yang menyinggung para perenenang dalam naskah kuno Vatikan, Borgian dan Bourbon. Orang-orang Yunani tidak mengikut sertakan renang pada Pertandingan Olympiade kuno, namun mempraktekan olahraga tersebut, sering kali membangun kolam renang sebagai bagian dari bak mandi mereka. satu pernyataan yang biasanya menyinggung di Yunani adalah dengan mengatakan tentang seseorang bahwa dia tidak tahu bagaimana caranya ataupun berenang. Orang-orang Etruscan di Tarquinia (Italia) menunjukan gambar para perenang dalam 600 tahun SM, dan makam kuno di Yunani menunjukan gmbar perenang-perenang 500 tahun SM.
Orang Yunani Sisilia telah dijadikan tawanan pada sebuah kapal Persia King Xerxes I pada 480 tahun SM. Setelah mengetahui serangan yang akan datang untuk Angkatan Laut Yunani, ia mencuri pisau dan lompat keluar kapal. Sepanjang malam dan dengan menggunakan alat bantu pernafasan ( snorkel ) yang terbuat dari buluh, ia berenang kembali kearah kapal dan memotong talinya. Juga dinyatakan bahwa keterampilan berenang telah menyelamatkan bangsa Yunani pada perang Salamis ketika bangsa Persia semuanya tenggelam ketika kapal mereka dihancurkan.
Julius Caesar juga dikenal sebagai perenag yang baik. Sejumlah relief dari 850 tahun SM di Galeri Nimrud dari Musium Inggris menunjukan para perenang yang sebagaian besar dalam konteks militer, sering menggunakan alat bantu renang. Di Jepang renang merupakan salah satu keahlian terhormat Samurai, dan catatan sejarah menjelaskan kompetisi renang pada tahun 36 SM diadakan oleh kaisar Suigui ( ejaannya tidak jelas), yang pertama kali dikenal sebagai perlombaan renang. Cerita rakyat Jerman menjelaskan tentang renang yang dengan sukses digunakan dalam perang melawan bangsa Roma. Kompetisi renang juga dikenal sejak saat itu.
2.2 Organisasi FINA
FINA adalah Induk Organisasi Renang Internasional yang bertugas untuk membuat aturan bagi berbagai kejuaraan renang di seluruh dunia.
FINA (Fédération Internationale de Natation, disingkat FINA) merupakan induk organisasi internasional dari olahraga renang yang berkantor pusat FINA di Lausanne, Swiss. Dalam bahasa Indonesia, FINA dikenal juga sebagai Federasi Renang Internasional.induk organisasi renang juga mengatur peraturan bagi olahraga polo air
FINA adalah Induk Organisasi Internasional bagi olahraga polo air, selam, renang indah dan renang di perairan terbuka. FINA juga merupakan organisasi yang telah diakui oleh Komite Olimpiade Internasional.
Komite Olimpiade Internasional merupakan sebuah organisasi yang bermarkas di Lausanne, Swiss. Organisasi ini bertangung jawab untuk menyelenggarakan Olimpiade Kuno di Yunani setiap 4 tahun sekali.
FINA bertugas untuk memajukan olahraga renang di seluruh dunia, salah satunya adalah dengan cara menambah fasilitas yang digunakan oleh para perenang. FINA juga bertugas untuk membuat aturan bagi berbagai kejuaraan renang seperti: renang perairan terbuka, selam, polo air dan renang indah.
Pada Olimpiade Beijing tahun 2008, Fina tercatat sudah memiliki 196 anggota yang setiap anggotanya merupakan salah satu dari 5 asosiasi renang regional. Setiap Induk Organisasi Renang pada setiap negara juga berhak menjadi anggota FINA.
Berikut daftar dari 5 asosiasi renang regional yang merupakan anggota FINA:
Asia (43): Federasi Renang Amatir Asia (AASF)
Afrika (45): Konfederasi Renang Afrika (CANA)
Amerika (40): Uni Renang Amatir Amerika (ASUA)
Eropa: Liga Renang Eropa (LEN)
Oseania: Asosiasi Renang Oseania (OSA)
Sejarah Induk Organisasi Renang Dunia (FINA)
negara yang tergabung dalam induk organisasi renang terpecah menjadi 5 regional
Fina didirikan pada tanggal 19 Juli 1908 di Hotel Manchester yang terletak di kota London, Iggris bertepatan dengan berakhirnya Olimpiade London tahun 1908. Pendiri FINA adalah Induk Organisasi Renang dari Belgia, Britania Raya, Swedia, Jerman, Finlandia, Hongaria, Perancis dan Denmark.
FINA tercatat memiliki 196 anggota pada Olimpiade Beijing tahun 2008. Berikut perkembangan anggota FINA setiap tahunnya:
FINA mengadakan pertemuan reguler yang disebut kongres bagi para anggotanya. FINA memiliki 2 macam kongres, yaitu Kongres Umum dan Kongres Teknis.
Kongres Umum (General Congress) berwenang untuk memutuskan semua persoalan pada tubuh FINA sementara Kongres Teknis (Technical Congress) berwenang untuk memutuskan semua masalah teknis yang berhubungan dengan
kejuaraan Renang. Keputusan dari Kongres Teknis ini dapat dibatalkan oleh Kongres Umum.
Biro FINA memiliki 22 anggota dewan perwakilan yang bersidang untuk memiliki pejabat eksekutif. Selain itu ada juga berbagai komisi dan komite lainnya seperti: Komisi Kedokteran Olahraga, Komisi Teknis Renang dan Panel Antidoping.
Ketua Umum FINA memiliki masa jabatan umumnya sekitar 4 tahun.
Berikut adalah daftar ketua umum FINA dari masa ke masa:
George Hearn asal Britania Raya dengan masa jabatan tahun 1908–1924
Erik Bergvall asal Swedia dengan masa jabatan tahun 1924–1928
Émile-Georges Drigny Perancis dengan masa jabatan tahun 1928–1932
Walther Binner Jerman dengan masa jabatan tahun 1932–1936
Harold Fern Britania Raya dengan masa jabatan tahun 1936–1948
Rene de Raeve Belgia dengan masa jabatan tahun 1948–1952
M.L. Negri Argentina dengan masa jabatan tahun 1952–1956
Jan de Vries Belanda dengan masa jabatan tahun 1956–1960
Max Ritter Jerman dengan masa jabatan tahun 1960–1964
William Berge Phillips Australia dengan masa jabatan tahun 1964–1968
Javier Ostos Mora Meksiko dengan masa jabatan tahun 1968–1972
Dr. Harold Henning Amerika Serikat dengan masa jabatan tahun 1972–1976
Javier Ostos Mora (masa jabatan ke-2) Meksiko dengan masa jabatan tahun 1976–1980
Ante Lambasa Yugoslavia dengan masa jabatan tahun 1980–1984
Robert Helmick Amerika Serikat dengan masa jabatan tahun 1984–1988
Mustapha Larfaoui Aljazair 1988–sekarang
Tentunya negara kita tercinta juga memiliki perwakilan di FINA yang tergabung dalam Federasi Renang Amatir Asia..
2.3 Sejarah Renang Di Indonesia
Sejarah renang di Indonesia sudah dimulai sejak zaman Kerajaan Majapahit. Pada masa kerajaan Majapahit berenang dilakukan dengan tujuan berperang, menangkap ikan, maupun sebagai bajak laut. Armada perang Majapahit terkenal sebagai armada perang yang berani mengarungi lautan dan samudra untuk menambah wilayah kekuasaan kerajaaan Majapahit. Armada Majapahit berani menyebrangi sungai-sungai besar dan mengarungi lautan nusantara hanya dengan menggunakan perahu dan rakit. Tanpa mempunyai kemampuan berenang yang baik hal ini mustahil untuk dilakukan. Selain armada Majapahit kemampuan berenang juga dimiliki oleh Jakat ingkir atau Sultan Hadiwijaya yang melakukan suatu perjalanan panjang mengarungi sungai-sungai besar dengan menggunakan rakit.
Bukti sejarah renang di Indonesia ditemukan pada beberapa situs sejarah seperti relief candi yang menggambarkan kemampuan berenang. Pada keraton-keraton peninggalan kerajaan atau daerah sekitar candi juga seringkali ditemukan kolam renang yang digunakan oleh keluarga kerajaan untuk mandi dan berenang. Hal ini membuktikan renang di Indonesia sudah ada sejak zaman sejarah tetapi belum diketahui gaya renang yang digunakan pada saat itu.
Kolam renang di Indonesia pertama kali didirikan pada zaman penjajahan Belanda.
Kolam renang
cihampelas di kota Bandung menjadi kolam renang yang pertama kali didirikan pada tahun 1904. Kemudian dibangun pembangunan kolam renang Brantas di Surabaya dan kolam renang Cikini di Jakarta. Pada masa itu kolam renang hanya diperuntukkan untuk orang-orang berkulit putih bukan untuk orang pribumi. Pada tahun 1930 dibangun kolam renang di beberapa kota besar di Indonesia seperti kolam renang di daerah Manggarai Jakarta, kolam renang Tegalsari di Surabaya, Kolam renang di Semarang dan di Cirebon.
Sejarah renang di Indonesia mengalami perkembangan pada zaman pendudukan Jepang pada tahun 1943 – 1945. Pemerintah Jepang membuka semua kolam renang ang ada di tanah air untuk masyarakat umum sehingga kesempatan untuk belajar berenang bagi bangsa Indonesia semakin besar. Perkembangan renang mengalami penurunan pada tahun 1945 karena bangsa Indonesia fokus merebut dan mempertahankan kemerdekaan dari penjajah.
Organisasi renang di Indonesia dibentuk pada tanggal 24 Maret 1951 dengan nama Perserikatan Berenang Seluruh Indonesia yang (PBSI) yang diketuai oleh dr. Poerwosoedarmo. Pada tahun 1951 PBSI diterima menjadi anggota dan Internationale Olympic Comittee (IOC) dan FINA.
Di Indonesia olahraga renang mulai diperlombakan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) pertama di Surakarta tahun 1948. Gaya renang yang diperlombakan yaitu dengan gaya renang modern, seperti gaya dada, gaya punggung, dan gaya bebas.
Pada tahun 1957 PBSI berubah nama menjadi PRSI atau Persatuan Renang Seluruh Indonesia. Penyelenggaraaan PON ke IV di Makassar mulai memperlombakan renang gaya kupu-kupu.
Demikianlah sekilas tentang sejarah renang dan perkembangannya di Indonesia, semoga bermanfaat.
2.4 Manfaat Renang Bagi Tubuh
1. Membentuk otot
Saat berenang, kita menggerakan hampir keseluruhan otot-otot pada tubuh mulai dari kepala, leher, anggota gerak atas, dada, perut, punggung, pinggang, anggota gerak bawah dan telapak kaki. Saat bergerak di dalam air, tubuh mengeluarkan energi lebih besar karena harus “melawan” massa air yang mampu menguatkan dan melenturkan otot-otot tubuh.
2. Meningkatkan kemampuan fungsi jantung dan paru-paru
Gerakan mendorong dan menendang air dengan anggota tubuh terutama tangan dan kaki dapat memacu aliran darah ke jantung, pembuluh darah, dan paru-paru. Artinya berenang dapat dikategorikan sebagai latihan aerobik dalam air.
3. Menambah tinggi badan
Berenang secara baik dan benar akan membuat tubuh lebih tinggi (bagi yang masih dalam pertumbuhan tentunya).
4. Melatih pernafasan
Sangat dianjurkan bagi orang yang terkena penyakit asma untuk berenang karena sistem crdiovaskuler dan pernafasan dapat menjadi kuat. Pernafasan kita menjadi lebih sehat, lancar, dan lebih panjang.
5. Membakar kalori lebih banyak
Saat berenang, tubuh akan terasa lebih berat bergerak di dalam air. Otomatis energi yang dibutuhkan pun menjadi lebih tinggi, sehingga dapat secara efektif membakar sekitar kalori tubuh.
6. Self safety
Dengan berenang, kita perlu khawatir apabila suatu saat mengalami hal-hal yang tidak diinginkan khususnya yang berhubungan dengan air ( jatuh ke laut, dll)
7. Menghilangkan stress
Secara psikologis, berenang juga dapat membuat hati dan pikiran lebih relaks. Gerakan berenang yang dilakukan dengan santai dan perlahan, mampu meningkatkan hormon endorfin dalam otak. Suasana hati jadi sejuk, pikiran lebih adem, badan pun bebas gerah.
2.5 Macam – Macam Gaya Renang
1. Renang Gaya Bebas
2. Renang Gaya Dada
3. Renang Gaya Punggung
4. Renang Gaya Kupu – kupu
1. Renang Gaya Bebas
1.Sejarah
Manusia sudah berenang gaya bebas sejak zaman kuno. Didunia Barat, gaya bebas diperlombakan pertama kali pada tahun 1844 di London. Perenang dari Suku Indian dengan mudah mengalahkan perenang dari Inggris. Walaupun demikian, pria Inggris waktu itu menganggap gaya bebas tidak elegan, karena banyak memercikan air kesana-kemari. Dalam lomba renang, perenang Inggris tetap mempertahankan gaya dada. Sewaktu pergi ke Argentina antara tahun 1870 dan 1890, pelatih renang John Arthur Trudgen mempelajari gaya bebas dari penduduk asli Amerika Selatan. Berbagai sumber menyebut angka tahun yang berbeda-beda, namun tahun 1873 adalah angka tahun yang paling sering dikutip. Namun di Inggris Trudgen memakai gerakan kaki menggunting seperti gaya samping dan bukan gerakan kaki lurus melecut naik turun seperti gaya bebas yang dikenal orang sekarang ini. gaya renang campuran yang diperkenalkan oleh Trudgen disebut gaya Trudgen.
Gaya trudgen dikembangkan oleh perenang Australia Richmond ( Dick ) Cavill, putra dari instruktur renang Inggris “Profesor frederick Cavill yang menetap di Australia sejak 1879. Frederick Cavill memiliki 6 anak laki-laki yang semuanya perenang mahir, Ernest, Charles, Percy, Arthur (Tums), dan Richmond (Dick). Ketika Dick dan Tums sedang mengembangkan gaya trudgen, mereka berdua melihat Alick Wickham yang berenang dengan gerakan kaki lurus melecut naik turun. Wickham adalah orang Kepulauan Solomon yang tinggal di Sydney. Dalam kejuaraan Renang Internasional 1902, Richard Cavillmemenangi lomba renagn 100 yard dengan catatan 58,8 detik. Ketika ditanya nama gaya renang yang dipakainya, menurut salah salah satu anggota keluarga Cavill, “ seperti merangkak ( crawl ) didalam air”. Dikemudian hari, gaya renang yang dikembangkan Cavill disebut gaya krol ( crawl ).
Pada tahun 1905, setelah bertemu dengan perenang Australia Barney Kieran yang mengadakan tour di Inggris pada 1905, perenang gaya trudgen asal Amerika Serikat Charles Daniels memutuskan untuk menguasai gaya krol Australia yang dipelajarinya dari Kieren. Gaya krol Australia diubah sedikit oleh Daniels menjadi gaya bebas seperti dikenal orang sekarang.
2. Sikap Tubuh
Posisi tubuh pada saat berenang adalah streamline atau sejajar sedatar mungkin dengan permukaan air. Tubuh harus berputar pada garis pusat atau sumbu rotasinya.
3. Gerakan Tungkai
Gerakan tungkai dilakukan dengan naik turun pada bagian yang vertikal, bergantian antara tungkai kanan dan kiri. Gerakan dimulai dari pangkal paha, dan gerakan menendang tekuk pada lutut, kemudian luruskan pada akhir tendangan. Gerakan ke atas dilakukan dengan gerakan lurus.
4. Gerakan Lengan
Terdiri atas dua gerakan :
1.Gerakan recovery , gerakan lengan selama diluar air yaitu memindahkan telapak tangan saat keluar dari air untuk dibawa kedepan kepala dan masuk kedalam air.
2. Gerakan mendayung yang terdiri atas gerakan dorong. Gerakan ini dimulai dari ujung jari tengah menyentuh air sampai dengan selesai melakukan ayunan keluar dari air.
5. Pernafasan
Pernafasan dilakukan ketika lengan digerakan keluar air, saat tubuh dalam posisi miring dan kepala berpaling ke samping. Posisi kepala jangan diangkat keatas, tetapi hanya tolehkan kearah samping kanan atau kiri.
6. Koordinasi Renang Gaya Bebas
Pergerakan dimulai dari posisi mengapung telungkup, dengan posisi kaki diayunkan. Ayunkan kedua kaki bergantian keatas dan kebawah secara terus menerus. Ayunkan tangan kiri kedepan untuk masuk kembali kedalam air, sedangkan tangan kanan digerakan naik kepermukaan air. Pada saat itu, gerakan kepala kekanan atau kekiri untuk mengambil nafas. Saat itu tolehkan kepala untuk mengambil nafas. Ulangi langkah-langkah tersebut dengan tetap selalu menggerakkan kaki keatas dan kebawah.
2.Renang Gaya Dada
1.Sejarah
Manusia sudah berenang gaya dada sejak Zaman Batu seperti digambarkan dalam lukisan di Gua Perenang, dekat Wadi Sora, Mesir Barat Daya. Gerakan kaki gaya dada diperkirakan meniru berenang katak . Di lukisan dinding yang dibuat orang Assyria dan lukisan relief yang ditemukan di Babilonia.
Pada tahun 1538, seorang profesor ilmu bahasa berkebangsaan Jerman bernama Nicolas Wynman menerbitkan buku berenang yang pertama, Colymbetes. Tujuannya menulis buku bukan untuk mempromosikan berenang,
melainkan untuk mengurangi bahaya tenggelam. Meskipun demikian, buku tersebut berisi cara belajar gaya dada.
Pada tahun 1696, pengarang Perancis Melchisedech Thevenot menulis buku The Art of Swimming yang menjelaskan berenang gaya dada yang serupa dengan gaya dada sekarang ini. salah seorang dari pembacanya adalah Benjamin Franklin.
Lomba renang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagaian besar perenang memakai gaya dada. Dalam lomba renang tahun 1844 di London, sejumlah perenang suku Indian ikut serta. Perenang Inggris menggunakan gaya dada sementara perenang suku Indian berenang gaya bebas. Hingga tahun 1873, orang Inggris lebih senang berenang gaya dada.
Pada tahun 1875, Kapten Matthew Webb berhasil mencatatkan diri sebagai orang pertama yang berenang menyeberangi Selat Inggris. Selat selebar 34,21 km itu diseberanginya dengan gaya dada selama 21 jam 45 menit.
Olimpiade St. Louis 1904 adalah Olimpiade yang pertama kali mempertandingkan nomor gaya dada secara terpisah untuk jarak 440 yard (402 m). Pada waktu itu diperlombakan nomor gaya dada, gaya punggung, dan gaya bebas.
2. Sikap Badan
Setiap kali tubuh melakukan luncuran diusahakan posisi tubuh lurus dengan permukaan air, lengan lurus ke muka badan diluruskan ke depan dan kedua kaki lurus ke belakang.
3.Gerakan Tungkai
1.Posisi badan sejajar dengan kolam, kedua tungkai lurus dan rapat.
2.Tarik tumit ke arah pinggul dengan meliput lutut.
3.Memutar pergelangan kaki ke samping sehingga telapak kaki siap untuk mendorong keluar.
4.Telapk kaki didorong kesamping dengan tenaga yang kuat sambil memutar pergelangan kaki.
5.Dorongan dilakukan dengan serentak dan dengan melecutkan kedua ujung telapak kaki.
6.Setelah melecutkan kedua ujung telapak kaki, tungkai kembali lurus, posisi tubuh sejajar dengan permukaan air.
4. Gerakan Lengan
1.Berdiri dengan kaki kangkang, bungkukan badan hingga rata-rata air, dan kedua tangan lurus kedepan.
2.Jari-jari tangan rapat tetapi tidak kaku.
3.Tarik tangan ke samping melebihi bahu di bawah permukaan air dengan siku lebih tinggi dari tangan.
4.Tarik kedua tangan sampai membuat seperempat lingkaran sampai kedua tangan berada di bawah dada.
5.Dekatkan kedua siku di bawah dada, kedua tangan didorongkan serentak kedepan sampai ke posisi semula.
5. Teknik Pengambilan Nafas
Pada saat tangan ditarik ke arah dasar kolam, kepala diangkat ke atas permukan air. Pada saat kedua tangan di bawah dada, ambil nafas melalui mulut. Kemudian kedua tangan lurus dan kepala ikut lurus sambil membuang nafas dengan mulut.
3. Renang Gaya Punggung
1.Sejarah
Gaya punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman kuno. Pertama kali dipertandingkan di Olimpiade Paris 1900, gaya punggung merupakan gaya renang tertua yang dipertandingkan setelah gaya bebas.
Selain itu, gaya punggung diperlombakan pula pada olimpiade tahun 1912 di Stocholm. Pada waktu itu kompetisi renang dibagi menjadi tiga nomor pertandingan, yaitu gaya dada, punggung, dan gaya bebas baik level nasional maupun internasional. Orang-orang pada saat itu menggunakan gaya punggung dengan memakai kedua lengan memutar secara bersamaan atau double over arm dan menggunakan gerakan kaki gaya katak.
Adolf Kiefer
Adolph Gustav Kiefer (lahir 27 Juni 1918) adalah mantan perenang kompetisi Amerika, juara Olimpiade, mantan pemegang rekor dunia, penemu dan inovator produk baru yang terkait dengan kompetisi olahraga air. Dia adalah orang pertama di dunia yang mampu berenang sejauh 100 yard dengan gaya punggung dengan waktu kurang dari enam puluh detik.
Adolf Kiefer adalah orang yang telah berjasa melakukan perbaikan gaya katak. Sebagaimana yang diceritakan oleh Badruzaman (2007: 19), bahwa: ”Pada tahun 1934 seorang perenang bernama Adolf Kiefer melakukan perbaikan-perbaikan gaya sehingga menambah kecepatan dengan baik, maka dari itu gaya ini semakin digemari.
2.Sikap badan
Sikap badan pada renang gaya punggung , yaitu tidur telentang dengan posisistreamline, dengan badan terapung.
3.Gerakan Kaki
Gerakan kaki padang renang gaya punggung sama dengan gerakan kaki pada renang gaya bebas, bedanya badan dalam keadaan terbalik.
4.Gerakan Lengan
Dalam proses gerakan lengan renang gaya punggung ada tiga fase, yaitu fase menarik, fase mendorong, dan fase istirahat.
Bentuk-bentuk latihan gerakan lengan adalah sebagai berikut.
1.Latihan gerakan lengan di darat.
2.Latihan gerakan lengan sambil meluncur.
3.Latihan gerakan lengan sambil memakai pelampung di bagian perut
5.Gerakan Pengambilan Nafas
Walaupun pengambilan nafas bisa dilakukan sewaktu-waktu, namun yang paling baik adalah mengambil nafas saat satu lengan istirahat dan mengeluarkan nafas saat istirahat.
4. Renang Gaya Kupu – Kupu
1.Sejarah
Gaya kupu-kupu menyerupai gaya crawl dalam hal lengan dan kaki bekerja sempurna, dengan ciri khas lengan dan kaki bererak bersamaan. Gaya ini diperkenalkan suatu bentuk gaya dada yangan menggunakan kaki dengan gaya dada dan dengan tarikan tangan gaya kupu-kupu. Perlu dibedakan antara gaya kupu-kupu dada (Butterfly Breastt stroke) dengan gaya kupu-kupu Dolphin (Batterfly stroke). Gaya kupu-kupu dada, dimana gerakan gaya kupu-kupu dengan gaya kaki menggunjan gaya dada, hingga saat ini masih ada yang menggunakannya.
Gaya kupu-kupu dengan kaki gaya dada atau gaya kupu-kupu dada mulai diperlombakan pada tahun 1926, oleh olahragawan Jerman, Orich Rademacher. Penggunana gaya ini juga ia pakai pada perlombaan di Amerika serikat pada tahun 1927, sehingga hal ini menimbulkan protes. Akibat hal ini Rademacher kembali melupakan gerakan gerakan gaya ini sejak tahun 1928 saat berlangsungnya Olympiade di Ansterdam hingga bulan desember 1933, ketika perenang Henry Myers dari Brooklyn, New York menggunakan teknik yang sama pada nomor pertandingan 150 yard gaya ganti perorangan.
Melihat potensi dan manfaatnya gaya kupu-kupu dada ini, dimanfaatkan oleh para pelatih yang kemudian berkembang sedemikan rupa, barulah pada tahun 1953 gaya kupu-kupu dada diakui sebagai gaya renang tersendiri dan merupakan gaya renang keempat selain gaya bebas, punggung, dada.
Gaya kupu-kupu dengan kaki Dholpi, diperkenalkan perenang Gyorgi Tampak dari Hongaria dan pada Olympiade tahun 1956 gaya kupu-kupu dengan kaki ini diizinkan untuk ambil bagian. Sukses besar pengguna gaya kupu-kupu Dholpin dilakuakn perenang Amerika Serikat Wiliam Torzyk dan Shelly Mann.
Gaya kupu-kupu Dolphin lebih dominan dengan tingkat prestasi yang baik dapat dibuktikan oleh perenang Mike Troy dari Amerika Serikat yang menjuarai Olympiade tahun 1960 dan perenang putri. Perenang pemegang 7 (tujuh) mendali Olympiade Muchen, Mark Spitz termasuk salah satu seorang perenang dunia yang menjadi pembahasan dari rangkaiann herak gaya pada gaya kupu-kupu di mana prestasi terbaiknya mencapai 0 : 54,27 detik pada jarak 100 meter di Olympiade tahun 1972 (Munchen). Hingga tahun 1981 catatan prestasi itu baru bisa duperbaiki oleh perenang Jerman barat, Michael Gross.
Peraturan gaya kupu-kupu adalah sebagai berikut :
Kedua lengan harus bergerak kedepan, serta kebelakang bersama-sama diatas air, dan secara simetris. Posisi badan harus dijaga agar sempurna terutama pada bagian dada dan kedua bahuu harus dalam bidang horizontal. Semua gerakan kaki harus dilakukan dengan cara bersama-sama. Gerakan keatas dan kebawah dari kaki diperbolehkan secara bersamaan.
2.Sikap Badan
Sikap badan naik- turun secara vertikal dan meliuk-liuk seperti halnya ikan lumpa-lumba yang sedang berenang.
3. Gerakan Tungkai
Menggerakkan kedua kaki sedikit keatas permukaan air secara bersamaan dan menjatuhkannya bersamaan pula.
4. Gerakan Lengan
Gerakan kedua tangan ke bawah bersamaan.
5. Gerakan Pengambilan Nafas
Pada saat gerakan tangan kebawah inilah, waktu yang tepat untuk sedikit menaikkan kepala ke atas untuk mengambil nafas. Gerakan kaki dan tangan secara bergantian
========================================================================
BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1. Indonesia adalah Negara Kepulauan dimana daerah perairan lebih luas daripada daratan. Oleh sebab itu sudah seharunya banyak muncul atlet renang yang lahir untuk mendapat prestasi di kancah internasional.
2. Untuk meningkatkan prestasi atlet renang Indonesia maka yang perlu diupayakan adalah : meningkatkan manajemen di official, membangkitkan rasa nasionalisme, meningkatkan disiplin, dan mengadakan sosialisasi/motifasi di tingkat sekolah bahwa Indonesia memiliki peluang dalam merah prestasi di kancah internasional.
3. Olahraga renang sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan tubuh.
2. Saran – saran
1. Dalam meraih prestasi, hal yang utama yang perlu diperhatikan adalah disiplin
2. Keberhasilan dicapai bukan hanya dengan bekerja di kantoran atau perusahaan tetapi juga mampu kita capai di dunia olah raga termasuk renang.
========================================================================
DAFTAR PUSTAKA
Raharjo, Budi. 2017. Implikasi Teknologi Informasi dan Internet Terhadap Pendidikan, Bisnis, dan Pemerintahan: Siapkah Indonesia?. Diambil dari: http://kotaciater.blogspot.co.id/2017/09/contoh-makalah-tentang-renang.html (14 September 2017)
Sumber : http://kotaciater.blogspot.co.id/2017/09/contoh-makalah-tentang-renang.html